Laman

Rabu, 29 April 2020

Menyapih Usia 2 Tahun (Proses 1 Bulan)



Saya termasuk ibu yang mengamini bahwa sempurnanya usia menyusu adalah dua tahun. Maka dari itu, dari awal sudah ada plan akan menyapih anak di usia dua tahun nanti. Masalahnya adalah proses mana yang mau saya ambil. Mengingat ada beberapa rujukan tips menyapih, dari yang ala konvensional maupun yang teruptodate ala wwl alias weaning with love.

Bagi yang belum tau, saya jelaskan simplenya apa itu menyapih ala konvensional dan ala wwl. Sapih konvensional metodenya lebih mengutamakan target waktu. Lazimnya menggunakan kebohongan. Kaya misal, bagian puting diberi obat merah atau bratawali atau apapun yang membuat anak takut untuk menyusu. 

Metode wwl sendiri sesuai namanya, sangat anti dengan model membohongi anak. Para penganut metode ini percaya bahwa menakut-nakuti anak agar dia berhenti menyusu berdampak negatif buat perkembangan psikisnya. Jadi, metode ini lebih mengutamakan kerelaan anak, tanpa paksaan. Metode ini bagus tapi biasanya butuh waktu yang lebih lama, bahkan konon ada yang sampai satu tahunan.

Saya pribadi, gak pro dua-duanya. Saya masih target oriented sekaligus gak pengin pakai acara nakut-nakutin bocah. Jadi saya ambil tengahnya, tetap disiplin mau usia 2 tahun disapih tetapi dengan cara yang gak nakut-nakutin atau mbohongin. Pas itu masih agak idealis sih. Sekarang berkurang. 😁

Cara yang saya terapkan ke Arte, adalah metode bertahap dan disiplin setengah tega. Satu bulan sebelum usia dua tahun, saya stop dulu menyusu di siang hari. Berhubung dia suka air putih. Proses ini lumayan mudah. 

Ohya, jangan lupa juga saya sudah sounding dia dari umur setahun. Prosesnya tiap mau tidur saya edukasi bahwa nanti kalau sudah umur dua tahun Arte nggak boleh emeh (sebutan untuk menyusu) lagi ya. Gitu terus dengan intensitas sounding bertambah ketika deadline sudah makin dekat.

Masalah menyapih siang hari ini tantangannya ya jam tidur siang, karena menyusu itu ritual sebelum tidur si Arte. Ahirnya, tiap masuk jam tidur siang, saya bawa dia keliling kampung pakai motor. Biasanya lama-lama ngantuk dan ketiduran di dalam gendongan. Pastikan gendongan aman ya Mak dan rutenya yang gak ramai, kaya jalan kampung yang belum padat. Ya waktu itu, di jalan kampung rumah memang lumayan sepi.

Proses menyapih siang pun, bisa dikatakan sukses lumayan cepet. Masuklah ke tahap sapih full-day. Pengalaman saya, inu cukup nguras sabar sih. Salah satu kunci berhasilnya adalah pahami dengan banyak browsing tentang seluk beluk mentapih, misal kenapa dua tahun, manfaat menyapih, dll. Salah satu yang paling penting, saya sadar bahwa menyapih itu membuat dia merlakan super comfort zonenya dia. Kita aja yang udah gede susah loh, merelakan zona nyaman. Jadi, agak lebih bisa memahami protesnya dia. 

Nah, kalau Arte waktu itu sudah mulai paham, bahkan dia sendiri mengatakan dia sudah dua tahun sudah gak emeh. Setelah itu, saya masuk deh sapih penuh waktu. Tapi ternyata, gak selalu yang bocah ucapkan dia betul betul mengiyakan. Buktinya, dia tetep protes pas gak boleh mimik lagi.

Malam pertama, saya putuskan Arte tidur sama bapaknya. Jadi, menjelang tidur dia main sm bapaknya dan kalau haus ya kasih air putih. Berhasil. Kayanya gampang banget. Semalaman dia bisa.

Hari kedua, dia nyariin. Gak mau tidur kalau gak mimi. Ahirnya kita begadang dah itu gantian gendong dia biar mau tidur. Klo bangun nangis ya gendong lagi sambil sounding. Kadang kalau nangisnya udah kelewatan yaudah aku pikir, yaudahlah ngalah. Saya izinkan dia menyusu sambil terus sounding lagi. saya yakin dia sudah paham. Hanya saja belum rela.

Lama-lama ada momen dia berontak. Ini lupa hari ke berapa, yang jelas proses menyapih malam ini berlangsung seminggu. Kalau gak salah hari kelima atau keenam. Bolak balik kita tenangin dan tawarkan hal lain dia marah.

Oh ya proses sounding selama menyapih udah bukan lagi kasih tau kalau dia sudah dua tahun dan sudah harus berhenti menyusu ya. Tapi saya masukan juga, bahwa saya masih sayang dia, gak bolehin dia menyusu bukan berarti dia kehilangan kasih sayang.

Dan... Berhubung menyusu adalah ritual nyaman pra tidur, emak juga harus siap putar otak mencari alternatif lain pengganti ritual menyusu. Kalau saya coba gendong, diayun, pijetin dan mengelus. Kalau sudah ketemu ini, proses kedepannya sepengalaman saya akan lebih mudah. Kalau Arte lebih suka dielus, lama-lama ngantuk.

Nah, setelah proses sounding, sapih siang dulu, sounding kalau kita masih sayang dia, cari alternatif lain pengganti ritual menyusu pra tidur, masuk sapih fullday, disiplin gak kasih asi kecuali dia nangis berlebihan saya ngalah, ahirnya dia rela. Oh iya lupa, jangan lupa kasih dia pujian ya Mak tiap kali dia sepakat gak menyusu. Pujian ini menurut saya berpengaruh juga.

💐

Selasa, 28 April 2020

Kram Kaki Saat Hamil

Hamil memang momen menggembirakan sekaligus pengorbanan buat para wanita. Banyak wanita yang mengalami keluhan saat mengandung, seperti morning sickness, gangguan mood, sakit kepala, kram dan lain sebagainya. Nah, di tulisan kali ini saya mau share pengalaman saya dua kali hamil, dua kali pula mengalami kram kaki. 

Kram kaki yang saya alami terjadi di trimester ketiga. Kram ini muncul saat tengah tidur. Otot kaki tiba-tiba terasa kaku dan sakit. Kalau dibiarkan rasa sakitnya akan bertambah.

Setelah berkonsultasi, dokter kandungan saya waktu itu saya konsul dengan dokter Ova (maaf lupa nama lengkapnya hehe). Menurut keterangan beliau ada dua kemungkinan faktor penyebab kram kaki saat hamil. 

Pertama kelelahan. Jadi, saat siang hari kaki ibu yang notabenenya menahan beban berat diri dan bayi dipakai aktofitas berlebih. Jadi saat tidur otonya kaku gitu. Inti yang saya tangkep seperti itu ya mak. Hehehe. 

Kedua, kekurangan kalsium. Kebetulan banget saya emang rada males minum tablet kalsium. Hehee karena minumnya gak barengan sama minum multivitaminnya. Jadi sering lupa dan saya kira gak masalah, ternyata sebaiknya tetap diminum ya mak. Minta bantuan buat ngingetin.

Selain itu, ada tipsnya juga untuk menghilangkan kram kaki. Kalau ini empirik aja ya mak, berdasar pengalaman senior yang lebih dulu merasakan kram saat hamil dan work saat saya praktekan.

Tipsnya, segeralah bangkit berdiri begitu kaki mulai kaku. Ini rada butuh perjuangan sih. Biasanya pas kaku gitu, otomatis terbangun dari tidur. Begitu terasa sakit, cepat-cepat bangun. Biasanya, kram segera hilang.

Meski demikian, kita juga harus memahami bahwa sakit orang itu case by case. Jadi, baiknya tetap konsultasikan ke dokter atau bidan, kalau mengalami keluhan kram atau keluhan apapun saat hamil.

Semoga semua ibu hamil dan calon bayi sehat dan sejahtera. 💐

Resep Cilok Sederhana


Mayoritas orang Indonesia tentu kenal sama jajanan yang satu ini. Jumlah penjual jajanan ini lumayan banyak. Konsumen utamanya anak-anak, jadi lumayan banyak peminat. Namun, kalau beli terus ada hal yang kadang bikin kita jadi sangsi dengan keberaihan makanan itu kan. Jadi, gak ada salahnya bikin sendiri. Bikinnya juga gampang mak. Klo mau juga bisa diinovasi sendiri misal diisi keju, ayam, telur dan lainnya. Disesuaikan selera aja.

Resep cilok sederhana kali ini yang polos aja ya, jadi tanpa tambahan isian. Tapi kalau mau nambahin nilai gizi, bagusnya dikasih isian ya mak. Diinovasiin sendiri aja ntar dari resep dasarnya.

Bahan-bahan yang dibutuhkan adalah
Tepung kanji dan tepung terigu (perbandingannya 1:1. Sesuaikan porsi yang mau dibuat)
Kaldu bubuk
Garam
Air hangat
Air secukupnya untuk merebus.

Campur semua bahan lalu siram dengan air hangat sampai bisa dibentuk bola-bola. Masak air sampai mendidih, setelah itu kecilkan api dan masukan adonan cilok. Bila sudah mengambang, angkat dan tiriskan.

Untuk bumbu sambel kacangnya, bahan yang saya gunakan :
Kacang tanah yang sudah digoreng matang 
Cabe merah
Rawit hijau
Kemiri sangrai
Garam 
Air asam jawa
Kecap manis
Minyak untuk menumis

Cara membuat : haluskan kacang, cane merah, rawit hijau dan kemiri. Lalu tumis bumbu halus sampai matang. Lalu masukan garam, kecap dan air asam. Tes rasa.

Simple dan lebih yakin aman dikonsumsi kalau bikin sendiri kan. 💐

Sabtu, 25 April 2020

Ajarkan Si Kecil Tauhid


Rumah adalah sekolah pertama anak. Sedari bayi, orang tua sudah harus jadi guru utama dan pertama anak. Anak-anak adalah anugerah sekaligus amanah yang pasti akan dikenai pertanggungjawabannya di akhirat kelak. Dia bisa menjadi penolong orang tua dari siksa, sekaligus bisa menjadi penarik orang tua ke neraka.

Saya sendiri masih gagap dan newbi banget sebagai emak yang notabenenya adalah ustadzah pertama anak-anak saya. Sebagai guru awal bagi mereka, salah satu yang juga harus saya ajarkan pada mereka adalah tauhid. Bukan materi yang njlimet sih, disesuaikan sama perkembangan otak mereka juga pastinya.

Tentu ada banyak media dan cara untuk mengenalkan Allah pada anak-anak. Salah satu hal yang penting adalah ajarkan mereka dalam kondisi menyenangkan. Dalam salah satu buku parenting, disebutkan juga bahwa ketika hati dalam keadaan tentram, senang, maka hati itu akan lebih mudah menerima input ilmu dan nasihat. Jadi jangan beri informasi yang keliru juga ya mak, kalau anak hatinya lagi ad tentrem itu akan lebih mudah masuk. Mungkin jadi kaya soundingnya lebih work, kalau hati lagi adem dan bahagia. Wallahu a'lam. 

Saya sendiri mengajarkan konsep Tuhan lewat buku. Buku-buku anak kan full gambar, ada gambar pelangi bintang dan lain sebagainya. Disitu, saya masuk dengan pertanyaan 'siapa sih yang bikin bintang?' Dari situ dia mulai penasaran kan, terus saya kasih tahu kalau Allah yang menciptakan bintang, pelangi, orang, dsb. Jadi dia sudah mulai tahu, oh Allah itu yang bikin semuanya. 

Selanjutnya, bisa kita jelasin manfaat-manfaatnya sesuai kemampuan otak anak aja. Kaya misalnya, di buku anak saya kan waktu itu ada gambar mata manusia. Jelasin aja Allah bikin mata buat kamu, biar kamu bisa lihat. Saran saya, jangan terlalu berat juga njelasinnya. Simple aja, minimal dia tahu, kalau manusia, binatang, pelangi dan lain-lainnya diciptakan oleh Allah.

Gitu aja sih cara saya ngenalinnya. Ada banyak cara sebetulnya, bisa lewat media lain juga. Poinnya adalah, jangan sampai kita lupa mengenalkan mereka dengan nama Tuhannya. 💐😊

Jumat, 24 April 2020

Puasa Saat Hamil

Marhaban yaa Ramadhan. Marhanan yaa syahrosh shiyam.

Salah satu momen yang dinanti umat Islam di seluruh dunia adalah ibadah puasa di bulan Ramadhan. Puasa yang Allah wajibkan bagi semua orang yang beriman. Bila iman itu tidak nampak, maka untuk menunjukkan keimanan tentu butuh perilaku taqwa. Salah satu cara yang Allah perintahkan agar orang bertaqwa yaitu berpuasa Ramadhan sebulan penuh, kecuali ada udzur syar'i seperti sakit atau dalam safar.

Lalu, gimana dengan ibu hamil? Ini liat sikon, karena kondisi kehamilan itu tiap orang berbeda. Ada yang fisiknya lemah, ada yang sehat selama hamil. Nah, bagi yang sehat tidak ada larangan untuk berpuasa. Tapi tetap melakukan upaya agar puasa tidak mengganggu kehamilan ya. Berdasarkan pengalaman puasa saya saat hamil, ada beberapa tips yang perlu diperhatikan.

Pertama, pastikan tubuh tetap terhidrasi dengan 8 gelas air setiap hari. Dua saat sahur, dua saat berbuka dan empat gelas di waktu malam sebelum tidur. Karena air salah satu komponen penting ya buat bumil, terutama di trimester pertama supaya volume air ketuban cukup.

Kedua, tetap makan gizi seimbang dan suplemen yang diresepkan bidan atau dokter. Untuk makanan sendiri kalau tidak ada alergi, semua boleh kecuali beberapa bahan yang harus dibatasi. Kaya nanas karena sifatnya korosif. Juga teh, karena bisa menurunkan kadar hb.

Ketiga, periksa sebelum awal puasa untuk memastikan kondisi janin aman. Konsultasikan dengan provider kalau kita berencana puasa.

Keempat, jangan memaksakan diri. Kalau memang fisik merasa berat, ambil ruhshoh ya Mak. Ambil keringanannya untuk mengganti ataupun fidyah.

Intinya, kenali tubuh sendiri. Kalau memang gak fit, jangan memaksa karena Rasul juga tidak menyukai orang yang berlebihan dalam beragama padahal sudah ada syariat keringanannya. Kalau sehat, boleh juga berpuasa dengqn tetap memperhatikan asupan ya mak. 

Akhir kata, semoga emak yang sedang hamil semuanya diberi kekuatan dan kesehatan. Aamiin yaa Allah. 💐

Belajar Fisika Balita : Membuat Pelangi



 
Salah satu keseruan punya anak balita itu menikmati rasa kurios anak yang tinggi. Apapun ditanyakan. Kadang hal yang gampang jadi susah dijelaskan, hal yang rumit tapi bocah sok paham dengan penjelasan ala kadarnya. Emak-emak yang punya batita aktif kebanyakan pasti ngiyain. 

Bagi anak dunia ini masih kaya mistery box kayanya. Seru dan penginnya eksplore terus. Saya dan suami sempat menduga anak kecil itu gak pernah capek karena mereka belum punya kosakata capek. Makanya otaknya gak ngeh gitu kali, kaya gak ada lowbatnya tenaga bocah. 

Mumpung mereka belum tau capek, ada baiknya kita kenalin permainan edukatif. Salah satu hal yang akrab di dunia anak itu kan animasi yang warnanya cerah, menarik. Biasanya disitu ada ikon ikon lucu kaya bintang, binatang dan pelangi. 

Berhubung, nyari pelangi susah nih dan anak juga tertarik saya ceritain deh kalau pelangi itu munculnya setelah hujan reda saat masih ada matahari. Tapi, kita juga bisa bikin pelangi buatan. Anak auto excited dengernya. Mungkin bagi dia, ajaib banget bisa liat pelangi apalagi bisa bikin pelangi.

Bikin pelangi sederhana aja. Berhubung ada botol air mineral dan pas matahari tembus jendela. Jadilah saya cuma modal kertas putih. Tinggal posisikan botol air dengan tepat agar cahaya matahari dibiaskan ke kertas putih. Dan jadilah, pelangi.

Simple kan mak. Happy pasti, tapi siap-siap ada repotnya juga. Anak jadi maunya bikin pelangi sendiri. Megang botol sendiri yang mana rada susah diarahin biar pas pantulan mataharinya. 🤪 Intinya, sabar sabar sabar aja terus. Yang penting seru.

Selamat mencoba ya. Semoga bermanfaat, sharing sederhanaku ini. 💐



Melatih Anak Toilet Training

Jaman now, emak-emak baik di desa maupun di kota pasti sudah gak asing sama yang namanya diapers. Benda satu ini, memang membantu sekali buat para emak dalam mengurus bayi. Pergi jalan-jalan sambil bawa bayi jadi mudah. Pun urusan najis jadi lebih ringan ya, karena gak perlu bolak balik ngepel dan njemur kasur. Intinya, benda ini membuat emak 'merasa' anak dan rumah lebih higienis, anak jadi pules bobok, dll. Banyak lah manfaatnya.

Tapi, diapers itu selain ngebantu banget buat kaum emak, juga banyak sih efek negatifnya. Misal, buat lingkungan. Soalnya, diapers emang susah diurai. Selain itu, diapers juga auto bikin emak kelewat nyaman jadi susah lepas. Emak sama anak sama-sama kadung ketergantungan. Saking nyamannya, kadang ada yang anak udah 4 taun masih pakai. Kan boros ya kan mak. Selain boros juga pasti pedes kalau denger omongan orang dong ya.

Saya tau banget dear para emak, periode mengajarkan anak lepas diapers itu susah. Dulu, waktu anak baru dua tahun, niatnya mau ajarin. Tapi gagal mulu. Ternyata, saya salah langkah. Saat itu, saya latih anak saya no diapers cuma siang aja, malemnya pakai. Sambil disounding baik ketika bocah melek maupun otw merem. Hasilnya? Bolak balik ngepel. Bolak balik nyerah. 

Finally, saya hobi banget browsing soal tips toilet training. Saya praktekin advices baik tulisan psikolog ataupun curhatan sesama emak. Hasilnya, ada beberapa tips yang work di anak saya. 

Pertama, saya ubah strategi yang tadinya siang lepas, malam pakai jadi gak pakai diapers sama sekali. Sebelum praktek, saya beli kain waterproof dulu di toko kain atau emak juga bisa langsung beli seprei waterproof. Tapi selektif ya Mak. Pastikan kainnya bagus dan nyaman buat tidur anak.

Ternyata mak, kalau anak lepas diapers cuma setengah hari itu anak bingung. Dia gak sepenuhnya paham maksud kita, karena kita gak konsisten. 

Kedua, reward dan buat anak antusias. Ini disesuaikan sama anaknya. Kalau anak saya, rewardnya simple. Kebetulan waktu belanja, dia liat di etalase sabun ada handwash yang gambar botolnya itu kartun princess. Dia tertarik. Ahirnya kita bikin deal-dealan. Kita beli itu benda, tapi cuma boleh dipakai kalau dia pipis di kamar mandi. Ini ngomongnya kita rada hiperbol dikit mak. Jadi kaya handwash itu keren banget. Jadi dia juga semangat dan kaya ngerasa ada challenge gitu. Tiap hari saya dan suami sering nawarin ke dia buat pipis di kamar mandi, biar bisa cuci tangan pakai handwash princess 😊. Jadi, yang dulu dia suka nolak, jadi antusias buat ke kama mandi.

Ketiga, jangan pernah marahin anak saat dia gagal. Dalam proses belajar, pasti ada salahnya kan. Maklumi ya mak, karena tujuan utama kita bukan hanya anak bisa, tapi anak menikmati proses paham dan ahirnya bisa karena terbiasa. Efek buruk dari dia dimarahin saat dia kelepasan pipis gak pada tempatnya ini, yang dihawatirkan adalah anak jadi takut pipis. Ahirnya, dia lebih milih nahan pipis yang justru bisa bahaya buat kesehatan. Nahan pipis terlalu sering itu bisa menyebabkan infeksi saluran kencing. Inget, tujuan kita melatih anak mandiri kan, bukan malah cari penyakit.

Keempat, buat jadwal ke kamar mandi. Sering-sering tawarin ke toilet. Kalau malam, perhatikan tanda alam anak mau buang air. Kalau anak saya, dia kakinya nendangin kasur. Jadi, kalau dia udah kasih sign, buru-buru ajak dia ke kamar mandi. 

Kelima, sabar dan sabar. Karena kunci paling penting dari proses ini adalah telaten dan sabar. Ingat, nikmati prosesnya. Bocah juga pasti berusaha bisa. Tapi, yang namanya menghilangkan rasa nyaman itu emang susah. Buat kita yang udah dewasa aja susah, apalagi bocah kan. 

Keenam, doain. Serius, saya doain husus biar anak bisa lulus toilet training. Kelihatannya sepele, tapi saya percaya doa, Mak. Doa biar anak paham maksud saya dan bisa mengaplikasikannya.

Itu sih, tips dari saya. Berharap banget tulisan ini bermanfaat. Aamiin yaa Rabbal 'alamiin. 💐