Bagi yang belum tau, saya jelaskan simplenya apa itu menyapih ala konvensional dan ala wwl. Sapih konvensional metodenya lebih mengutamakan target waktu. Lazimnya menggunakan kebohongan. Kaya misal, bagian puting diberi obat merah atau bratawali atau apapun yang membuat anak takut untuk menyusu.
Metode wwl sendiri sesuai namanya, sangat anti dengan model membohongi anak. Para penganut metode ini percaya bahwa menakut-nakuti anak agar dia berhenti menyusu berdampak negatif buat perkembangan psikisnya. Jadi, metode ini lebih mengutamakan kerelaan anak, tanpa paksaan. Metode ini bagus tapi biasanya butuh waktu yang lebih lama, bahkan konon ada yang sampai satu tahunan.
Saya pribadi, gak pro dua-duanya. Saya masih target oriented sekaligus gak pengin pakai acara nakut-nakutin bocah. Jadi saya ambil tengahnya, tetap disiplin mau usia 2 tahun disapih tetapi dengan cara yang gak nakut-nakutin atau mbohongin. Pas itu masih agak idealis sih. Sekarang berkurang. 😁
Cara yang saya terapkan ke Arte, adalah metode bertahap dan disiplin setengah tega. Satu bulan sebelum usia dua tahun, saya stop dulu menyusu di siang hari. Berhubung dia suka air putih. Proses ini lumayan mudah.
Ohya, jangan lupa juga saya sudah sounding dia dari umur setahun. Prosesnya tiap mau tidur saya edukasi bahwa nanti kalau sudah umur dua tahun Arte nggak boleh emeh (sebutan untuk menyusu) lagi ya. Gitu terus dengan intensitas sounding bertambah ketika deadline sudah makin dekat.
Masalah menyapih siang hari ini tantangannya ya jam tidur siang, karena menyusu itu ritual sebelum tidur si Arte. Ahirnya, tiap masuk jam tidur siang, saya bawa dia keliling kampung pakai motor. Biasanya lama-lama ngantuk dan ketiduran di dalam gendongan. Pastikan gendongan aman ya Mak dan rutenya yang gak ramai, kaya jalan kampung yang belum padat. Ya waktu itu, di jalan kampung rumah memang lumayan sepi.
Proses menyapih siang pun, bisa dikatakan sukses lumayan cepet. Masuklah ke tahap sapih full-day. Pengalaman saya, inu cukup nguras sabar sih. Salah satu kunci berhasilnya adalah pahami dengan banyak browsing tentang seluk beluk mentapih, misal kenapa dua tahun, manfaat menyapih, dll. Salah satu yang paling penting, saya sadar bahwa menyapih itu membuat dia merlakan super comfort zonenya dia. Kita aja yang udah gede susah loh, merelakan zona nyaman. Jadi, agak lebih bisa memahami protesnya dia.
Nah, kalau Arte waktu itu sudah mulai paham, bahkan dia sendiri mengatakan dia sudah dua tahun sudah gak emeh. Setelah itu, saya masuk deh sapih penuh waktu. Tapi ternyata, gak selalu yang bocah ucapkan dia betul betul mengiyakan. Buktinya, dia tetep protes pas gak boleh mimik lagi.
Malam pertama, saya putuskan Arte tidur sama bapaknya. Jadi, menjelang tidur dia main sm bapaknya dan kalau haus ya kasih air putih. Berhasil. Kayanya gampang banget. Semalaman dia bisa.
Hari kedua, dia nyariin. Gak mau tidur kalau gak mimi. Ahirnya kita begadang dah itu gantian gendong dia biar mau tidur. Klo bangun nangis ya gendong lagi sambil sounding. Kadang kalau nangisnya udah kelewatan yaudah aku pikir, yaudahlah ngalah. Saya izinkan dia menyusu sambil terus sounding lagi. saya yakin dia sudah paham. Hanya saja belum rela.
Lama-lama ada momen dia berontak. Ini lupa hari ke berapa, yang jelas proses menyapih malam ini berlangsung seminggu. Kalau gak salah hari kelima atau keenam. Bolak balik kita tenangin dan tawarkan hal lain dia marah.
Oh ya proses sounding selama menyapih udah bukan lagi kasih tau kalau dia sudah dua tahun dan sudah harus berhenti menyusu ya. Tapi saya masukan juga, bahwa saya masih sayang dia, gak bolehin dia menyusu bukan berarti dia kehilangan kasih sayang.
Dan... Berhubung menyusu adalah ritual nyaman pra tidur, emak juga harus siap putar otak mencari alternatif lain pengganti ritual menyusu. Kalau saya coba gendong, diayun, pijetin dan mengelus. Kalau sudah ketemu ini, proses kedepannya sepengalaman saya akan lebih mudah. Kalau Arte lebih suka dielus, lama-lama ngantuk.
Nah, setelah proses sounding, sapih siang dulu, sounding kalau kita masih sayang dia, cari alternatif lain pengganti ritual menyusu pra tidur, masuk sapih fullday, disiplin gak kasih asi kecuali dia nangis berlebihan saya ngalah, ahirnya dia rela. Oh iya lupa, jangan lupa kasih dia pujian ya Mak tiap kali dia sepakat gak menyusu. Pujian ini menurut saya berpengaruh juga.
💐