Menerapkan ilmu islam dalam kehidupan sehari-hari secara kaffah memang bukan perkara yang mudah. Sadar maupun tidak, kita sudah terbiasa maklum dengan cara-cara sekuler dalam beraktifitas. Salah satu yang banyak tidak kita sadari adalah perihal persalinan. Islam sebaik-baiknya agama memiliki Alquran sebagai petunjuk hidup manusia. Ternyata, Alquran juga mengatur bagaimana bersalin dengan cara yang syar'i. Muslimah di era modern tidak jarang keliru dalam memahami persiapan bersalin. Tidak sedikit yang menempuh media non syar'i sebagai metode mempersiapkan kelahiran putranya, misalnya dengan mengikuti yoga prenatal. Padahal, islam tidak mengajarkan yoga prenatal. Seperti yang kita ketahui yoga mulanya adalah ajaran dari agama hindu bukan islam. Muslimah melupakan satu metode terbaik untuk menggantikan yoga prenatal yaitu sholat. Gerakan-gerakan dalam sholat bila dilakukan dengan benar ternyata sangat baik untuk kesehatan termasuk yang berkaitan dengan reproduksi.Dalam surat Maryam ayat 22 s.d. 26, Allah menjelaskan proses Maryam saat akan melahirkan nabi Isa a.s. Ayat tersebut berbunyi yang artinya :
Maka Maryam mengandungnya, lalu ia menyisihkan diri dengan kandungannya itu ke tempat yang jauh (22)
Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (bersandar) pada pangkal pohon kurma, dia berkata : "Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi barang yang tidak berarti, lagi dilupakan". (23)
Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah :" janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu. (24)
Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu (25)
maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah : "sesungguhnya aku telah bernadzar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini". (26)
Inti yang dapat diambil dari masing-masing ayat di atas :
ayat 22 : menjaga diri dan janin
ayat 23 : Posisi bersandar
ayat 24 : Kabar baik, tempat yang rendah
ayat 25 : yakin Allah akan memberi pertolongan, makan kurma
ayat 26 : berbahagia
Ayat-ayat diatas menunjukkan pula bahwa Islam menyunahkan kurma sebagai makanan suplemen tidak terkecuali bagi ibu hamil. Rasulullah s.a.w. mencontohkan makan kurma sehari sebanyak tujuh kali. Sebaiknya hindari konsumsi obat karena apa yang dikonsumsi, dirasakan dan difikirkan ibu semuanya memengaruhi janin yang dikandungnya. Sejak dalam kandungan, janin sudah belajar dari ibunya. Untuk itu, penting bagi seorang ibu untuk menjaga kualitas diri dan iman saat mengandung.
Sedikit rangkuman materi sci
Tidak ada komentar:
Posting Komentar