Laman

Sabtu, 17 Januari 2015

Jangan Takut Menikah

Doktrin yang in di masa kini adalah mapan dulu baru menikah. Mengutamakan karir memang tidak ada salahnya. Hidup ini serba pilihan, mau gimana semua tergantung yang bersangkutan. Pro kontra soal nikah muda pun sudah sedari lama jadi pembicaraan, dari sekedar menjadi tema di warung kopi hingga topik karya ilmiah.  Sebenarnya, persoalan menikah bukan hanya melulu persoalan usia biologis saja. Ini soal kesiapan dan takdirNya. Jika sudah siap sebaiknya memang disegerakan. Banyak alasannya salah satunya adalah hadits nabi supaya kita menghindari berbuat kerusakan di muka bumi.
Persoalan hubungan lawan jenis memang pelik dari zaman ke zaman. Barang kali tantangan yang dihadapi berbeda pada tiap era tapi selalu saja tidak pernah tuntas dibahas. Yang jelas ada banyak sekali keuntungan dalam menyegerakan menikah. 
Keuntungan yang pertama yaitu memiliki dua kepala untuk menyelesaikan satu masalah. Ketika menikah dua manusia menjadi satu tim. Masalah yang satu adalah masalah yang lainnya. Logikanya, tentu saja dengan dua tenaga satu pekerjaan akan menjadi lebih mudah dirampungkan minimal lebih ringan karena ada tempat meluapkan kebingungan tanpa ada rasa malu dan sungkan.
Ketika dua orang sudah menikah, maka satu sama lain akan saling mendoakan. Saling memohon ampun dan kalaupun salah satu meninggal duluan, insyaAllah pasangannya akan mendoakan dengan setulus hati.
Pernikahan sama saja dengan menyampung tali persaudaraan. Menyambung silaturahmi berarti memperpanjang usia. Semakin banyak link kenalan yang insyaallah juga menambah kran rezeki baru. 
Keuntungan berikutnya adalah sama saja berusaha dalam menolong agama Allah. Menikah adalah sunnah, dengan pernikahan yang sah maka insyaallah anak-anak yang diturunkan akan menjadi generasi yang baik. Dengan menikah kita membuka jalan untuk mengembangbiakkan generasi penerus Islam. Rasul bersabda bahwa kelak dia akan membanggakan jumlah ummatnya yang banyak. Maka menikah adalah usaha untuk menolong agama Allah, insyaallah.
memiliki pasangan juga berguna sebagai media belajar. Ada tantangan tanggung jawab baru setelah dua orang diikat tali pernikahan. Hati mesti dilatih untuk lebih peka, telinga mesti dilatih untuk lebih banyak mendengar, mulut mesti dilatih untuk lebih banyak berdoa dan menasehati, mata mesti dilatih untuk lebih menjaga pandangan, dan sebagainya.
Saat ada masa senggang pun kita bisa beristirahat dengan bercanda tawa, melepaskan kepenaatan dengan penuh kegembiraan yang berpahala, insyaallah.

Masih ada banyak sekali manfaat menikah. Apa yang disampaikan di sini hanyalah sedikit saja. Intinya, jangan takut menikah. Tapi jangan pula ngotot menikah tanpa pertimbangan dari mulai siapa calonnya, gambaran setelah menikah dengan dia dan sebagainya. Ingat pula, tidak ada manusia yang sempurna untuk itu menikah bukan media menuntut orang lain menjadi sempurna tetapi media saling memperbaiki diri dengan cara yang baik, nikmat dan selamat. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar