Laman

Minggu, 18 Januari 2015

Dongeng : Kado Adik Baru

Di suatu pagi yang cerah, seorang anak  besayang bernama Kinara sedang duduk manis di atas meja makan. Dia tersenyum menatap kalender yang menggantung di dinding ruang makan. Ayah dan ibunya tahu apa yang membuat putrinya tersenyum. Tiga hari lagi sang putri akan merayakan ulang tahunnya yang ke tujuh. Sebuah pesta kecil sudah mereka rencanakan tetapi masih ada yang kurang. Yah, sebuah kado.
"Putriku, di hari ulang tahunmu nanti kamu ingin minta kado apa dari ayah dan ibu?", tanya sang ibu.
Dengan wajah berseri-seri dia pun mengatakan kado impiannya. "Aku ingin memiliki seorang adik, Bu", katanya.
Ayah dan ibunya kaget mendengar jawaban putrinya. "Aduhai, anak cantik. Kenapa tidak meminta kado yang lain saja?", kata ayah.
"Aku tidak mau, Ayah. Aku ingin seperti teman-temanku yang memiliki adik. Mereka selalu menceritakan bahagianya memiliki adik. Aku juga ingin merasakannya."
Ayah dan ibunya mejadi bingung. Bagaimana mungkin mereka mengabulkan keinginan Kinara. Hal itu mustahil dikabulkan. Pesta ulang tahunnya sisa tiga hari lagi. Tapi karena rasa kasih sayang yang besar pada Kinan, kedua orang tua itu tidak tega mengatakan yang sebenarnya.
Hari demi hari berlalu hingga tibalah hari yang ditunggu-tunggu, sebuah pesta ulang tahun. Kinara mengundang teman-teman sekolahnyaa. Mereka menyanyikan lagu selamat ulang tahun, kemudian memakan kue tart dan juga memberi kinara kado. Hari itu kinan mendapat banyak kado. Tapi hanya ada satu kado yang paling dia tunggu, yaitu kado adik baru dari kedua orang tuanya. Setelah pesta selesai dan satu per satu temannya pulang, kinara segera menemui orang tuanya.
"Ayah, ibu, dimana kado adik baru untukku?", tanya Kinara. "Aku sudah tidak sabar ingin membuka kado adik baru."
Sejenak ayah dan ibu terdiam. Dengan hati-hati ayah berkata, "Nak, kami telah menyiapkan kado untukmu. Kami meletakannya di kamarmu. Tapi satu hal yang harus kamu tahu, tidak semua hal yang kamu inginkan dapat kamu miliki."
Kinara tidak paham apa maksud kalimat ayahnya tetapi dia segera berlari ke kamar untuk membuka kado dari orang tuanya. "Adik baru, adik baru...", ujar kinara dengan riang.
Kedua orang tua Kinara khawatir Kinara akan marah. Malam itu, Kinara tidak keluar dari kamarnya. Tentu saja itu membuat ayah dan ibu merasa semakin cemas. Mereka tahu mereka telah mengecewakan anaknya.
"Ayah, sudahlah biarkan saja. Kinara juga harus belajar menerima keadaan bahwa tidak semua hal yang dia inginkan dapat dia miliki." kata ibu mencoba menenangkan ayahnya.
Keesokan harinya, saat ibu hendak memasak di dapur, ibu mendapatkan sebuah kejutan. Di meja makan sudah tersedia telur goreng. Kinara duduk manis sembari tersenyum.
"Selamat pagi ibu", sapa Kinara.
"Selamat pagi sayang."
"Ibu aku senang sekali dengan hadiah yang ibu berikan padaku. Akhirnya aku memiliki adik baru." ungkap Kinara.
Ayah yang mendengar pembicaraan ibu dan anak kemudian menyela, "Nak, apa kau sungguh-sungguh? Kami tidak menghadiahimu adik baru seperti yang kau mau."
"Apa yang kalian bicarakan? Kalian menghadiahiku seekor kura-kura kecil sebagai adik baru. Dia lucu dan aku akan menyaynginya. Kami akan menjadi sahabat baik."
Mendengar jawaban itu, ibu dan ayah tersenyum bahagia. Kini, keluarga kecil Kinara mendapat tambahan anggora baru, seekor kura-kura yang diberi nama Kinan. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar