Laman

Kamis, 05 Maret 2015

Zat cinta

Cinta berbicara dalam kehendaknya
Mendentumkan putusan untuk dirinya
Hingga cinta akhirnya memenuhi ruang bumi
Barang kali juga taman-taman surga

Dia yang mencinta tanpa batas
yang menanti terlampau sabar
yang percaya begitu teguh
yang memerhatikan setiap waktu

Dia yang dicinta
Dia yang dinanti
Dia yang dipercaya
Dia yang diperhatikan
agaknya terlalu bebal untuk mengerti, karena
terlalu rumit untuk menerka dalam teka teki
atau mungkin salah paham dalam memaknai
Pemilik cinta mencinta yang nestapa
merangkai kalimat-kalimat cinta
sebagai isyarat untuk yang dicinta, bahwa
Dia masih mencinta, menanti, percaya dan perhatian

Aduhai maha indah kalimat cintanya
yang tereja dalam derai hujan yang merdu
Menyirami kesunyian hati yang ia cinta
Hingga pada detik nanti kebenaran cintanya terungkap
Sejumlah teka teki terutai, menyadarkan segala indera
Saat itu, deru cintanya menggema seperti janjinya
Meliputi seluruh hati yang sesak penuh sesal
Saat itu, yang dicinta akan merayu menyebut namanya
Saat itu, setiap hati ingin mengulang datangnya sang waktu
Yang gemetar, tak sanggup menghayalkan keindahan
Berbisik lirih mencoba berdamai dengan duka nestapa :
aduhai Tuhan, alangkah bebal akal kami menerjemahkan bahasa cintaMu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar